๏ปฟPendapatyang benar adalah pendapat yang kedua, bahwa dia bukan Nabi Syuaib. Ini yang dikuatkan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya dan beliau menyatakan bahwa zaman Nabi Syuaib lebih dahulu daripada zaman Nabi Musa, dan bahwa zaman Nabi Syuaib dekat dengan zaman Luth - alaihissalam -, sementara Luth - alaihissalam - adalah orang yang beriman kepada Ibrahim -alaihissalam- dan itu berarti Luth hidup pada zamannya Ibrahim. Berikutini penjelasan singkat tentang 10 perintah ajaran Nabi Musa ' alaihissalam melansir laman Pertama, jangan menyembah Tuhan selain Allah ๏ทป. Dalam surat Al Baqarah ayat 163 disebutkan: "Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahapengasih, Mahapenyayang.". Arrahmah.com) - Diantara nabi yang namanya sering disebut dalam Al-Quran adalah Nabi Musa 'alaihisshalatu wassalam. Beliau nabi yang perjalanan sejarahnya paling sering dikisahkan dalam Al-Quran setelah nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Sebagian ulama menghitung, nama beliau disebutkan sebanyak 136 kali dalam Al-Quran. Tidakbanyak yang tahu tentang keluarga Nabi Musa secara detil. Muncul anggapan bahwa mertua Nabi Musa adalah adalah Nabi Syuaib alaihissalam. Video Poster Dakwah kali ini akan mengupas secara tuntas apakah anggapan tersebut benar atau tidak melalui sejarah Nabi Musa dan kisah Nabi Syuaib alaihissalam yang merupakan satu dari 4 nabi dari Arab. . โ€“ Membuka mushaf Al Quran secara acak. Tidak menyangka ketemu surah Al Qashas ayat 22-28. Setelah memahami rangkaian ayat-ayat tersebut, ada kisah bagaimana Nabi Musa bertemu jodohnya. Dalam ayat itu Nabi Musa alaihissalam tidak memilih sendiri jodohnya apalagi dijodohkan sebagaimana menimpa sebagian perempuan Indonesia. Jodoh Nabi Musa datang sendiri. Yang ditakdirkan menjadi bapak mertuanya adalah Nabi Syuaib alaihissalam. Orang tua tak perlu malu mencarikan jodoh terbaik bagi putrinya, lihat kisah Nabi Musa alaihissalam saat di negeri Madyan. Mengapa Nabi Syuaib alaihissalam mengambil Musa sebagai menantu? Prof. Dr. Quraish Shihab dalam kajian Tafsir al-Misbah bulan juni 2017, berpendapat Nabi Musa adalah sosok kuat dan terpercaya. Salah seorang dari kedua wanita itu berkata โ€œYa bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja pada kita, karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja pada kita ialah orang yang kuat lagi dapat dipercayaโ€œ. Al Qashas 26 Dari mana putri Nabi Syuaib tahu bahwa Musa kuat dan terpercaya? Musa alaihissalam sosok kuat, ia mampu membantu putri Nabi Syuaib saat kesulitan memberi air minum bagi hewan ternaknya. Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan dengan malu-malu, ia berkata โ€œSesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap kebaikan mu memberi minum ternak kamiโ€ Al Qashas 25. Nabi Musa adalah pemuda yang bisa dipercaya saat ia dalam perjalanan menuju ke rumah Nabi Syuaib alaihissalam. Ia tidak berbuat genit, asusila dan cabul terhadap putri Nabi Syuaib. Ingat Musa alaihissalam dalam perjalanan itu, meminta di depan daripada harus dibelakang putri Nabi Syuaib yang bertindak sebagai penunjuk jalan. Terpercaya adalah syarat setelah aspek โ€œkuatโ€, bagaimana mungkin orang tua menyerahkan putrinya kepada orang tak terpercaya? Bisa celaka di dunia maupun akherat nanti. Bukan ketampanan, justru ciri pria yang memenuhi syarat diambil mantu adalah seperti kisah Nabi Musa di atas. Pejabat pun harus kuat dan terpercaya agar ia bisa memimpin rakyatnya. Seorang suami harus kuat fisiknya, kuat kepribadiannya agar bisa melindungi dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Berkatalah dia Syuaib โ€œSesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah suatu kebaikan dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu insyaallah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik.โ€ QS Al Qashas 27. Perlu diketahui pembaca setia laman Suaramuslimdotnet, kondisi Nabi Musa alaihissalam tidak memiliki pekerjaan, namun Nabi Syuaib alaihissalam jatuh hati kepadanya. Diberilah ia pekerjaan, yang pekerjaan selama 8 tahun itu dianggap Nabi syuaib sebagai maharnya Musa alaihissalam. Prof Quraish Shihab mengingatkan, ini wujud terkabulnya doa Nabi Musa alaihissalam, doa dapat keselamatan, pekerjaan, istri dan perlindungan dari kejaran bala tentara Firโ€™aun. Beralih kepada Mahar. โ€œMahar itu adalah sesuatu yang bermanfaat, bisa dalam bentuk pekerjaan,โ€ kata Quraish Shihab. Mahar itu hak perempuan, bukan hak orang tuanya. Di Indonesia terjadi salah kaprah, mahar perempuan, kadang disangkutpautkan dengan orang tuanya. Masih menurut Quraish Shihab, โ€œMahar itu bukan harga perempuan, mahar itu lambang kesediaan untuk hidup bersama untuk memenuhi kebutuhan pasanganโ€œ. Kepada calon mertua, tidak harus berupa emas 1 Kg, mobil asal Italia. Apalagi tanah 1000 hektar. Bisa dengan hafalan Al Quran seperti yang dipraktikkan salah satu menantu dai kondang AA Gym. Wallahuโ€™allam Kontributor Fadh Ahmad Arifan Editor Oki Aryono Ilustrasi Mertua Nabi Musa. Foto pixabayNabi Musa adalah salah satu nabi yang dikaruniai mukjizat luar biasa oleh Allah SWT. Nabi Musa juga merupakan rasul yang diberi gelar ulul azmi dan diamanahkan kitab beberapa kisah Nabi Musa yang diketahui banyak orang seperti perjuangannya melawan Raja Firaun. Namun, belum banyak umat Muslim yang mengetahui kisah keluarga Nabi Musa selain orang menyebutkan bahwa Nabi Syuaib adalah mertua Nabi Musa. Namun, masih ada perbedaan pendapat soal ini. Sebab, dalam Alquran dan hadits dijelaskan bahwa Nabi Syuaib bukanlah mertua Nabi Mertua Nabi Musa. Foto pixabayPenjelasan Mertua Nabi Musa dalam AlquranDalam firman Allah SWT dijelaskan bahwa Nabi Syuaib bukanlah mertua Nabi Musa. Berikut ulasan dari buku Pintar Al-Qur`an oleh Abu Nizhan, jarak waktu antara kaum Nabi Luth yang dibinasakan dengan kaum Nabi Syuaib tidaklah jauh. Allah SWT berfirman dalam surat Hud ayat 87-89ู‚ูŽุงู„ููˆุง ูŠูŽุง ุดูุนูŽูŠู’ุจู ุฃูŽุตูŽู„ูŽุงุชููƒูŽ ุชูŽุฃู’ู…ูุฑููƒูŽ ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุชู’ุฑููƒูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽุนู’ุจูุฏู ุขูŽุจูŽุงุคูู†ูŽุงโ€ฆ. ูˆูŽูŠูŽุง ู‚ูŽูˆู’ู…ู ู„ูŽุง ูŠูŽุฌู’ุฑูู…ูŽู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุดูู‚ูŽุงู‚ููŠ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุตููŠุจูŽูƒูู…ู’ ู…ูุซู’ู„ู ู…ูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽ ู†ููˆุญู ุฃูŽูˆู’ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽ ู‡ููˆุฏู ุฃูŽูˆู’ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽ ุตูŽุงู„ูุญู ูˆูŽู…ูŽุง ู‚ูŽูˆู’ู…ู ู„ููˆุทู ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุจูุจูŽุนููŠุฏูArtinya โ€œMereka berkata โ€œHai Syuaib, apakah shalatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kamiโ€ฆ Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum shaleh, sedang kaum Luth tidak jauh waktunya dari kamu.โ€Diketahui bahwa kaum Nabi Luth hidup semasa dengan Nabi Ibrahim dan berdekatan dengan masa Nabi Syuaib. Dibuktikan dengan peristiwa ketika malaikat yang diutus menghancurkan kaum Luth, sebelum mendatangi Nabi Luth, mereka mendatangi Nabi Ibrahim. Sementara Nabi Musa sendiri adalah keturunan Bani Israil, jauh dari zaman Nabi dari buku Potret Kehidupan Dasar Santri karya Abd. Muqit, Nabi Syuaib hidup sekitar tahun 1600 SM- 1500 SM, sedangkan Nabi Musa hidup sekitar tahun 1527 SM-1407 SM. Secara perhitungan waktu, Nabi Syuaib lebih dekat masa hidupnya dengan Nabi Luth dan Nabi Ibrahim ketimbang Nabi Musa. Ilustrasi Mertua Nabi Musa. Foto pixabayPenjelasan Mertua Nabi Musa Menurut HadistTidak hanya di Alquran, ada hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Syuaib adalah seorang Nabi dari Arab, yang menggunakan bahasa Arab. Sementara itu, Nabi Musa merupakan keturunan Bani Israil yang menggunakan bahasa ู…ูู†ูŽ ุงู„ุนูŽุฑูŽุจู ู‡ููˆุฏูŒ ูˆูŽุตูŽุงู„ูุญ ูˆูŽุดูุนูŽูŠุจ ูˆูŽู†ูŽุจููŠู‘ููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุง ุฐูŽุฑู‘Artinya โ€œAda 4 nabi dari arab, yaitu Hud, Shaleh, Syuaib, dan nabimu ini, wahai Abu Dzar." HR. Ibnu Hibban dihasankan oleh al-Hafidz Ibnu Katsir. Ilustrasi Nabi Musa AS saat membelah lautan. Foto iStockNabi Musa AS merupakan salah satu utusan Allah SWT yang hidup di Mesir. Ayah Nabi Musa bernama Imran bin Qaits, dan ibunya bernama Yukabad. Nabi Musa hidup pada zaman kekejaman dan kezaliman penguasa Mesir, Raja Musa mendapat mukjizat dari Allah SWT yaitu kemampuan mengubah tongkat menjadi ular hingga membelah lautan. Nabi Musa termasuk Nabi dan Rasul Ulul Azmi, sebab memiliki kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi zaman itu, setiap kelahiran bayi laki-laki harus dibunuh. Itu merupakan peraturan kejam yang ditetapkan Firaun. Firaun takut anak laki-laki akan tumbuh menjadi pemuda yang akan melawan dan menggoncang karenanya, setiap putra Bani Israil tidak diizinkan melihat dunia meskipun sekejap mata. Nasib nahas itu pun menimpa Nabi dengan kisah Nabi Musa? Berikut Kelahiran Nabi MusaIlustrasi Ibunda Nabi Musa yang menghanyutkan anaknya ke Sungai Nil. Foto iStockAlih-alih bahagia melahirkan seorang anak, ibunda Nabi Musa dirundung kecemasan yang teramat sangat, karena yang dilahirkannya merupakan bayi tiga bulan lamanya, Yukabad dan Imran bin Qaits menyembunyikan putra mereka. Setiap hari mereka dirundung kekhawatiran, takut kalau-kalau soal kelahiran Nabi Musa suatu hari kemudian, ibunda Nabi Musa berpikir untuk menyelamatkan anaknya. Sebab, lama kelamaan keberadaan Nabi Musa pasti akan diketahui oleh petugas kerajaan. Dilanda kebingungan yang teramat sangat, Yukabad pun kemudian mendapat ilham dari Allah SWT untuk menghanyutkan Nabi Musa ke Sungai Nil.โ€œSusuilah dia. Dan, apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai Nil. Dan, janganlah kamu khawatir dan janganlah pula bersedih hati karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya salah seorang dari para rasul,โ€ begitu perintah Allah SWT sebagaimana yang tercantum dalam Alquran Surat Al-Qashash Ayat pun kemudian membuat sebuah peti tertutup dan memasukkan Nabi Musa ke dalamnya. Sambil menangis, ia menghanyutkan keranjang berisi peti tersebut di aliran Sungai begitu diliputi kesedihan dan kekhawatiran. Namun, sang ibunda memasrahkan Nabi Musa kepada Allah SWT. Cukup Allah SWT yang akan menyelamatkan buah upaya, sang ibunda meminta putrinya Miryam untuk mengikuti kemana peti yang ia hanyutkan itu terbawa aliran sungai. โ€œIkutilah dia,โ€ kata Yukabad kepada Miryam dengan kesenduan di perempuan Nabi Musa tersebut pun diam-diam mengikuti aliran sungai. Atas kehendak Allah SWT, peti Nabi Musa menuju sungai di dekat istana. Saat itu, istri Firaun, Asiyah, tengah berada di kebun istana dekat sungai bersama para pelayannya. Ketika melihat peti yang hanyut, ia pun meminta pelayannya untuk mengambil peti tersebut. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat bayi yang menggemaskan berada di dalam melihat Nabi Musa, Asiyah langsung jatuh hati. Allah SWT memang menurunkan rasa sayang pada setiap orang yang melihat si kecil Musa. Namun, Firaun telah melarang setiap bayi laki-laki hidup. Oleh karenanya, Asiyah pun membujuk suaminya untuk mengadopsi Nabi Musa sebagai anak setelah berhasil membujuk suaminya, Nabi Musa diangkat menjadi putra angkat kedua dari Firaun dan istrinya. Dengan demikian, selamatlah Nabi Musa. Miryam yang melihat adiknya dapat selamat pun merasa lega. Kendati begitu, Yukabad terus dirundung kesedihan dan kesepian karena kehilangan bayi mungilnya. Namun, Allah Mahapengasih dan Penyayang. Nabi Musa kembali ke dekapan ibunda untuk melihat adiknya dirawat istri Firaun, Miryam segera menawarkan bantuan untuk mencarikan wanita yang bisa menyusui bayi tersebut. Tentunya, Asiyah membutuhkan wanita yang dapat menyusui anak angkatnya tersebut. โ€œMaukah kamu aku tunjukkan ahlul bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?โ€ tawar bait yang ditawarkan Miryam tersebut tidak lain merupakan ibunya Musa, Yukabad. Asiyah pun menerima tawaran tersebut dan membuat Yukabad dapat kembali memeluk putranya Hidup Nabi MusaIlustrasi Nabi Musa membelah lautan. Foto iStockNabi Musa tumbuh menjadi pria yang sangat baik. Selama bertahun-tahun, ia beserta pengikutnya bersabar dalam menghadapi kekejaman Firaun. Pada puncaknya, Firaun mengakui dirinya sebagai Tuhan. Atas seizin Allah SWT, Nabi Musa dan pengikutnya pergi dari Mesir untuk menuju Syam. Mendengar kabar kepergian Musa, Firaun murka dan bersama bala tentaranya mengejar Nabi Firaun dan tentaranya hampir menyusul rombongan Nabi Musa, perjalanan mereka terhambat lautan yang luas. Turunlah wahyu Allah SWT kepada Nabi Musa yang berbunyi sebagai berikut,โ€œPukullah lautan itu dengan tongkatmu, maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.โ€ Alquran Surat Asy-Syuโ€™ara Ayat 63Lautan pun dengan sekejap terbelah. Nabi Musa dan rombongannya bergegas melintasi lautan disusul oleh Firaun beserta bala tentaranya. Nabi Musa dan pengikutnya berhasil melewati lautan. Lautan kemudian kembali seperti semula, Firaun dan bala tentaranya binasa karena tenggelam di dalam lautan tersebut. Nabi Syuโ€™aib Mertua Nabi Musa Benarkah mertuanya nabi Musa adalah nabi Syuaib? Trimโ€™s, karna ada yg meragukan Jawab Bismillah was shalatu was salamu ala Rasulillah, wa baโ€™du, Ada beberapa keterangan dalam al-Quran terkait nama kota Madyan dan perjalanan Musa alaihis salam. Pertama, Allah menyebutkan bahwa daerah yang didatangi Nabi Musa ketika beliau melarikan diri dari kejaran pasukan Firโ€™aun bernama Madyan. Allah berfirman, ูˆูŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุชูŽูˆูŽุฌู‘ูŽู‡ูŽ ุชูู„ู’ู‚ูŽุงุกูŽ ู…ูŽุฏู’ูŠูŽู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽุณูŽู‰ ุฑูŽุจู‘ููŠ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‡ู’ุฏููŠูŽู†ููŠ ุณูŽูˆูŽุงุกูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุจููŠู„ู . ูˆูŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ูˆูŽุฑูŽุฏูŽ ู…ูŽุงุกูŽ ู…ูŽุฏู’ูŠูŽู†ูŽ ูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูู…ู‘ูŽุฉู‹ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูŠูŽุณู’ู‚ููˆู†ูŽ ูˆูŽูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ู…ูู†ู’ ุฏููˆู†ูู‡ูู…ู ุงู…ู’ุฑูŽุฃุชูŽูŠู’ู†ู ุชูŽุฐููˆุฏูŽุงู†ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ุฎูŽุทู’ุจููƒูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽุชูŽุง ู„ูŽุง ู†ูŽุณู’ู‚ููŠ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุตู’ุฏูุฑูŽ ุงู„ุฑู‘ูุนูŽุงุกู ูˆูŽุฃูŽุจููˆู†ูŽุง ุดูŽูŠู’ุฎูŒ ูƒูŽุจููŠุฑูŒ โ€œTatkala dia Musa menuju negeri Mad-yan ia berdoa lagi โ€œMudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar.โ€ Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan ternaknya, dan ia men- jumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat ternaknya. Musa berkata โ€œApakah maksudmu dengan berbuat at begitu?โ€ Kedua wanita itu menjawab โ€œKami tidak dapat meminumkan ternak kami, sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan ternaknya, sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya. QS. al-Qashas 22 โ€“ 23. Kedua, Tidak ada keterangan bahwa orang tua yang menikahkan Musa dengan putrinya bernama Syuaib. Dalam al-Quran, Allah menyebutnya dengan Syaikhun Kabir orang yang sudah tua. Allah berfirman, ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ุฎูŽุทู’ุจููƒูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽุชูŽุง ู„ูŽุง ู†ูŽุณู’ู‚ููŠ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุตู’ุฏูุฑูŽ ุงู„ุฑู‘ูุนูŽุงุกู ูˆูŽุฃูŽุจููˆู†ูŽุง ุดูŽูŠู’ุฎูŒ ูƒูŽุจููŠุฑูŒ Musa berkata โ€œApakah maksudmu dengan berbuat at begitu?โ€ Kedua wanita itu menjawab โ€œKami tidak dapat meminumkan ternak kami, sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan ternaknya, sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya. QS. al-Qashas 23. Ketiga, Allah juga menyebutkan bahwa nama kota yang didakwahi Nabi Syuaib adalah kota Madyan. Allah berfirman, ูˆูŽุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุฏู’ูŠูŽู†ูŽ ุฃูŽุฎูŽุงู‡ูู…ู’ ุดูุนูŽูŠู’ุจู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ู‚ูŽูˆู’ู…ู ุงุนู’ุจูุฏููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู…ูŽุง ู„ูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุฅูู„ูŽู‡ู ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู โ€œDan Kami telah mengutus kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syuโ€™aib. Ia berkata โ€œHai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nyaโ€ฆโ€ QS. al-Aโ€™raf 85 Keempat, bahwa rentang masa antara kaum Nabi Luth yang dibinasakan dengan kaum Nabi Syuaib radhiyallahu anhuma tidaklah jauh. Karena itu, ketika Syuaib mengingatkan kaumnya, beliau ingatkan akan adzab yang menimpa kaum Luth. Allah berfirman, ู‚ูŽุงู„ููˆุง ูŠูŽุง ุดูุนูŽูŠู’ุจู ุฃูŽุตูŽู„ูŽุงุชููƒูŽ ุชูŽุฃู’ู…ูุฑููƒูŽ ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุชู’ุฑููƒูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽุนู’ุจูุฏู ุขูŽุจูŽุงุคูู†ูŽุงโ€ฆ. ูˆูŽูŠูŽุง ู‚ูŽูˆู’ู…ู ู„ูŽุง ูŠูŽุฌู’ุฑูู…ูŽู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุดูู‚ูŽุงู‚ููŠ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุตููŠุจูŽูƒูู…ู’ ู…ูุซู’ู„ู ู…ูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽ ู†ููˆุญู ุฃูŽูˆู’ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽ ู‡ููˆุฏู ุฃูŽูˆู’ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŽ ุตูŽุงู„ูุญู ูˆูŽู…ูŽุง ู‚ูŽูˆู’ู…ู ู„ููˆุทู ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุจูุจูŽุนููŠุฏู โ€œMereka berkata โ€œHai Syuโ€™aib, apakah shalatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kamiโ€ฆ Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku dengan kamu menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Hud atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak pula jauh waktunya dari kamu. QS. Hud 87 โ€“ 89. Dan kita tahu, kaum Luth hidup semasa dengan Nabi Ibrahim. Dibuktikan dengan peristiwa ketika Malaikat yang diutus menghancurkan kaum Luth, sebelum mendatangi Luth, mereka mendatangi Ibrahim alaihis salam. Berarti masa Nabi Syuaib berdekatan dengan masa Nabi Luth. Sementara Musa adalah keturunan Bani Israil, jauh dari zaman Ibrahim. Ibnu Katsir menyebutkan lebiih dari 400 tahun. Musa jauh setelah Yusuf. Sementara Yusuf keturunan Yaโ€™kob bin Ishaq bin Ibrahim. Kita tidak tahu, berapa generasi antara Ibrahim dengan Musa. Sehingga secara perhitungan waktu, aneh jika Musa bertemu dengan Syuaib yang zamannya berdekatan dengan Luth. Keterangan dari Hadis Disamping informasi dalam al-Quran, Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga menyebutkan keterangan tambahan dalam hadis bahwa Nabi Syuaib adalah nabi dari arab, yang berbahasa arab. Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah menyampaikan beberapa hal terkait para nabi, diantara yang beliau sampaikan kepada Abu Dzar adalah ูˆูŽุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŽุฉูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุนูŽุฑูŽุจู ู‡ููˆุฏูŒ ูˆูŽุตูŽุงู„ูุญ ูˆูŽุดูุนูŽูŠุจ ูˆูŽู†ูŽุจููŠู‘ููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุง ุฐูŽุฑู‘ Ada 4 nabi dari arab, yaitu Hud, Shaleh, Syuaib, dan nabimu ini, wahai Abu Dzar. HR. Ibnu Hibban dan dihasankan al-Hafidz Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, 1/120. Sementara diskusi antara Musa dengan mertuanya dilakukan tanpa penerjemah. Seperti yang Allah sebutkan di surat al-Qashas, ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูุฑููŠุฏู ุฃูŽู†ู’ ุฃูู†ู’ูƒูุญูŽูƒูŽ ุฅูุญู’ุฏูŽู‰ ุงุจู’ู†ูŽุชูŽูŠู‘ูŽ ู‡ูŽุงุชูŽูŠู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฃู’ุฌูุฑูŽู†ููŠ ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽ ุญูุฌูŽุฌู ููŽุฅูู†ู’ ุฃูŽุชู’ู…ูŽู…ู’ุชูŽ ุนูŽุดู’ุฑู‹ุง ููŽู…ูู†ู’ ุนูู†ู’ุฏููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูุฑููŠุฏู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุดูู‚ู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุณูŽุชูŽุฌูุฏูู†ููŠ ุฅูู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู†ูŽ . ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุจูŽูŠู’ู†ููŠ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽูƒูŽ ุฃูŽูŠู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽุฌูŽู„ูŽูŠู’ู†ู ู‚ูŽุถูŽูŠู’ุชู ููŽู„ูŽุง ุนูุฏู’ูˆูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ู†ูŽู‚ููˆู„ู ูˆูŽูƒููŠู„ูŒ Berkatalah dia Orang tua madyan โ€œSesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah suatu kebaikan dari kamu, maka aku tidak hendak memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baikโ€. Dia Musa berkata โ€œItulah perjanjian antara aku dan kamu. Mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan tambahan atas diriku lagi. Dan Allah adalah saksi atas apa yang kita ucapkanโ€. QS. al-Qashas 27 โ€“ 28 Ayat di atas menceritakan percakapan antara Musa dengan mertuanya soal mahar pernikahan, dan mereka lakukan tanpa penerjemah. Jika mertu Musa adalah Syuaib, tentu berbeda dengan bahasa Musa. Karena Musa berasal dari Bani Israil yang bahasanya bukan bahasa arab. Dari keterangan di atas, ada beberapa hal mendekati yang bisa kita simpulkan, [1] Ada kesamaan nama daerah antara tempat dakwah Nabi Syuaib dengan mertuanya Musa, yaitu Madyan [2] Mertua Nabi Musa adalah orang tua di Madyan, dan beliau bukan Nabi Syuaib. Dan pendapat ini yang dinilai kuat oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya. Dengan pertimbangan surat Hud ayat 89. Tafsir Ibnu Katsir, 6/228-229. Demikian, Allahu aโ€™lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Dewan Pembina

mertua nabi musa alaihissalam adalah nabi